Senin, 12 Januari 2009

Bintang Lux




Ngomongin hal satu ini kayanya tidak bakal ada habisnya. Soalnya tiap tahun bintang Lux datang dan pergi. Ada yang disuka ada yang tidak. Baru-baru ini Luna Maya sampai nulis di blog pribadinya gara-gara ada beberapa orang yang buat blog dan nulis yang tidak enak soal pantas tidaknya Luna Maya jadi bintang Lux. Rasanya ada yang aneh dari orang-orang itu dan terkesan nyinyir. Soal pantas tidaknya, sepertinya pihak Unilever/Lux punya kriteria tersendiri untuk memilih bintang iklannya. Kalau sang bintang terpilih pasti dia punya kriteria khusus yang tidak dimiliki bintang-bintang lain. Masih lekat dalam ingatan kita pada akhir tahun 1999 media ramai membahas soal Gemerlap Bintang Lux. Saat itu Bella Saphira, Cornelia Agatha, Cut Keke, Dian Nitami, Feby Febiola, Vonny Cornellya dan Wanda Hamidah masuk nominasi untuk jadi salah satu bintangnya. Lalu media ramai-ramai membahas masalah ini, menulis tentang siapa yang paling pantas jadi pemenangnya. Dan seperti yang ramai diprediksi media, Bella Saphira tampil sebagai Bintang Lux 2000. Saat itu dia memang pantas jadi pemenang, karirnya sedang menanjak, sinetron yang dibintanginya Dewi Fortuna sedang disukai masyarakat. Jadi sah saja kalau dia akhirnya terpilih. Sepertinya kerjasama saling menguntungkan terjadi juga disini. Dengan terpilih menjadi bintang Lux, karier Bella yang baru terangkat setelah Dewi Fortuna semakin berkibar. Puncaknya Bella terpilih sebagai Aktris Sinetron Terfavorit dalam ajang Panasonic Award. Ajang kepopuleran yang jadi barometer saat itu. Sedang Lux jelas saja jadi semakin bergengsi dengan mengontrak bintang nomor satu saat itu. Tetapi ternyata kerjasama yang manis hanya sampai disitu saja. Bella terkesan tidak bisa jaga image Lux dengan tidak selektif memilih iklan mana yang harus dibintangi. Selain Lux, iklan lainnya terkesan murah. Ini yang jadi pertimbangan Lux untuk tidak meneruskan kontrak iklan. Konon untuk Bintang sekaliber Bella, kontrak iklan Lux ini adalah kontrak tersingkat. Ternyata hal ini tidak sampai disitu saja, karena pihak Lux lalai mencopot wajah ayu Bella dari sebuah billboard, akhirnya Bella menuntut Lux untuk membayar kerugian... So sad...
Setelah Bella masuk Dian Nitami dan Feby Febiola, dua nama adalah nominator lain pada pemilihan tersebut. Sebelum ini Dian ternyata sudah beberapa kali dinominasikan dan hampir terpilih, iklan Lux ungu yang dibintangi Vira tadinya ditujukan buat presenter Video Musik Indonesia ini. Tetapi karena pada saat yang ditentukan Dian terserang DBD, akhirnya kontrak itu jatuh kepada Vira. Sedang Feby, peran antagonis di dua sinetron yang melambungkan namanya Tarsayang & Tersanjung ternyata tidak berefek buruk, terbukti hal itu tidak membuat pihak Lux mengurungkan niat untuk mempersunting si Sexy ini jadi bintangnya... Kedua bidadari ini ternyata lumayan lama dikontrak Lux, Dian 2 tahun dan Feby 5 tahun. Dian mengundurkan diri karena saat itu sedang vakum dari dunia keartisan dan sedang sibuk dengan keluarga, akhirnya presenter musik terfavorit Panasonic Award ini digantikan oleh model yang baru menanjak namanya Mariana Renata. Ternyata pilihan Lux tidak salah, Seperti yang terjadi dengan Tamara Bleszynski, Lux dan Mariana saling mendukung, karier Mar menanjak perlahan seiring dengan kontraknya dengan Lux, anda masih ingat iklan Lux pertama Mariana? Saat itu yang ditonjolkan kebintangannya adalah Tamara Bleszynski. Mariana ditampilkan sebagai orang biasa yang ingin berpenampilan cantik ala bintang Lux, seperti Tamara. Demi untuk mendongkrak kepopuleran Mar, Lux bahkan bersedia mensponsori film pertama Mar, Janji Joni. Sang pemeran utama Nicolas Saputra bahkan didapuk jadi bintang Lux pria kedua setelah Teuku Rafly Pasha, mendampingi Mar. Sungguh kerjasama yang indah... Sebelumnya masuk Idola baru yang ngetop dengan Ada Apa Denga Cinta? Dian Sastrowardoyo, kehadiran si mungil cantik ini menambah indahnya jajaran bintang Lux saat itu, sampai sekarang tidak ada masalah dengan Dian Sastro yang dikontrak sebelum Dian Nitami keluar. Mungkin karena Dian cukup selektif dalam memilih peran dan idealis. Soal Mar, akhirnya entah karena alasan apa, Mar keluar, dengar-dengar karena alasan studynya diluar negeri. Tepat sebelum Mar resign, masuk Luna Maya menggantikan Feby Febiola. Aktris cantik bermata indah ini masuk pada 2006, berbarengan dengan kampanye Beauty Gives You Superpower! Lux sampai mengeluarkan kemasan khusus demi untuk kampanye tersebut, ke empat bidadari didandani ala super hero dan tampil pada tiap kemasan. Karier Luna yang sedang menanjak rupanya membuat para produsen ramai ingin meminangnya sebagai bintang iklan atau duta produknya, tak kurang dari Toshiba, XL, Zestea dan sabun cuci Bukrim sukses meminangnya. Ternyata hal ini membuat Luna jadi kerap menyambangi pemirsa dirumah. Itu belum termasuk berbagai acara televisi seperti Dashyat RCTI & Extravaganza Trans juga film dan sinetronnya yang sedang diputar. Itu mungkin yang membuat sebagian fans Lux protes. Tapi sebetulnya kalau mereka sadar, saat ini kadar kebintangan seseorang di Indonesia cepat sekali pudar. Tahun ini ngetop bisa aja besok tidak lagi. Jadi kenapa tidak dimanfaatkan saja tawaran yang datang? Sah saja khan? Selama tidak melanggar kontrak...