Marjolien Tambajong atau Lientje Tambajong atau lebih dikenal dengan nama Rima Melati (lahir di Tondano, Sulawesi Utara, 22 Agustus 1939; umur 70 tahun) adalah seorang aktris senior, penyanyi, sutradara dan juga mantan peragawati Indonesia. Ibunya Non Kawilarang adalah seorang perancang dan perintis dunia mode Indonesia. Suaminya yang sekarang adalah suami kedua yaitu Frans Tumbuan, salah satu aktor senior Indonesia dan mereka menikah pada tanggal 23 Desember 1973.
Ketika di bangku SD Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Rima pernah satu kelas dengan mantan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid.[1]
Selain itu ia pernah menjadi personel grup penyanyi wanita terkemuka di Indonesia pada tahun 1960-an, Baby Dolls, yang terdiri atas Rima Melati, Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Indriati Iskak.
Rima pernah meraih Piala Citra juga pada Festival Film Indonesia tahun 1973 dalam kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama. Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989). Selain itu Pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima Melati meraih penghargaan Aktris Pemeran Pembantu Terbaik dalam film Ungu Violet.
Saat ini Rima masih aktif juga sebagai aktris sinetron. Beberapa diantaranya adalah Wulan - RCTI, Kabut Sutera Ungu - Indosiar, Nyonya Nyonya Sosialita/Laba-Laba Cinta - Indosiar dan Candy - RCTI. Selain itu Rima juga dikenal sebagai sutradara televisi yang salah satu karyanya adalah Api Cinta Antonio Blanco.
Ihwal nama Rima Melati adalah pemberian Bung Karno. Sekitar awal 1960-an Bung Karno suka mengganti nama orang yang dikenalnya, yang dirasa kebarat-baratan. Nama asli Rima, Marjolien Tambajong, dengan panggilan Lientje, memang pernah dikatakan kebarat-baratan oleh Bung Karno.
Pada saat itu Marjolien yang sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima kepada si anak jika perempuan. Ia diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959) yang diperani Audrey Hepburn. Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan. Lientje yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan "Melati".
Rima Melati, yang kini aktif di Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau (YITT), pernah mendapat penghargaan dari WHO berupa 'Award No Tobaco Day' karena usahanya dalam kampanye antirokok. Menurut Kepala Perwakilan WHO di Indonesia, George Petterson, Rima terpilih sebagai satu-satunya orang Indonesia dari 10 warga dunia yang pada tahun 2006 mendapat piala penghargaan dari WHO. Rima Melati mulai merokok pada umur 16 tahun karena pengaruh lingkungan dan tontonan. Rima berhenti merokok pada 1989 setelah kerak tar dan nikotin dalam tubuhnya menimbulkan kanker pada usus dan payudara.
Diambil dari http://id.wikipedia.org/
Ket: Gambar diatas bukan iklan Lux yang sesungguhnya dan hanya rekayasa. Iklan tersebut diambil dan diedit dari iklan parfum dari Viva.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar